Telurasin dapat dibuat melalui beberapa teknik penggaraman yang secara umum dibagi menjadi tiga macam proses, yaitu : 1. Cara penyuntikan, yaitu memasukkan larutan garam ke dalam telur dengan teknik penyuntikan, 2. Cara perendaman, yaitu telur direndam dalam larutan garam atau adonan lumpur garam, 3. Untukmenyimpan telur tetas di cooling room sebaiknya memakai suhu dibawah suhu normal ruangan yaitu sekitar 25°C , gunanya untuk mencegah pertumbuhan embrio terlalu dini sebelum dimasukkan ke dalam mesin penetasan. Hal lain yang perlu Anda perhatikan dalam beternak ayam kampung yaitu menajemen pemeliharaan yang baik. Menghargaiteman yang memiliki perbedaan ciri fisik. Mensyukuri bahwa kita diberi fisik yang lebih baik dibanding mereka. 3. Kegemaran: Mempersilakan dan menghormati teman yang sedang beribadah sesuai dengan ajaran agamanya. Mengenal keragaman kegemaran masing-masing individu. 4. Suku: Menghargai adat dan kebiasaan teman yang berbeda suku. Suhudan Kelembaban Yang Ideal Pada Mesin Tetas Telur Ayam. Ketika peternak ayam peduli dengan suhu penetasan, mereka harus memperhatikan suhu saat telur menetas. Idealnya suhu tertinggi adalah 38,5 - 39˚C dan suhu terendah kurang dari 38˚C. Namun, jika suhu tertinggi ditemukan lebih dari 39˚C dan suhu terendah kurang dari 38˚C, suhu  Telur Tetas (telur yang bertunas)     Yakni telur yang dihasilkan oleh induk yang dikawini oleh pejantan. Jenis inilah yang dapat ditetaskan dengan prosentase hasil penetasan cukup tinggi.  Untuk memilih telur yang baik (telur tetas) diperlukan beberapa hal yang penting antara lain : » Bentuk Telur :     Telur yang Hl20. bagaimanakah teknik penetasan telur yang baik – Bagaimanakah Teknik Penetasan Telur yang Baik? Penetasan telur merupakan salah satu langkah penting dalam proses pemuliaan hewan dan budidaya ikan. Penetasan telur yang baik dan tepat akan memastikan pertumbuhan yang sehat dan berhasil dari telur yang ditetaskan. Praktek penetasan telur yang baik juga akan menghasilkan telur yang lebih berkualitas dan lebih tinggi dalam penjualan. Oleh karena itu, penting untuk memahami beberapa teknik penetasan telur yang baik. Pertama, penjagaan telur yang tepat harus diambil untuk memastikan telur yang ditetaskan berada dalam kondisi yang sehat. Telur harus diambil dari induknya dengan hati-hati dan cepat, dan sebaiknya disimpan dalam wadah berperlengkapan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Telur harus ditempatkan pada suhu yang tepat dan dalam kondisi yang steril. Telur harus diambil dari kandang yang higienis dan dijaga dengan baik untuk mencegah infeksi. Kedua, telur harus diletakkan dalam wadah yang tepat untuk penetasan. Telur harus ditempatkan dalam wadah yang memiliki permenan yang disesuaikan dengan jenis telur. Telur harus diletakkan dengan posisi yang tepat di dalam wadah. Telur harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari kotoran. Ketiga, agar telur yang ditetaskan berhasil, penting untuk menjaga kualitas air. Air yang digunakan untuk proses penetasan harus bersih dan bebas dari kotoran. Untuk memastikan kualitas air yang baik, air harus selalu diperiksa dan diperbarui secara berkala. Kualitas air yang buruk akan mempengaruhi tingkat keberhasilan penetasan telur. Keempat, telur yang ditetaskan harus dikontrol secara berkala. Telur harus diperiksa dan dipantau dengan cara yang tepat agar dapat mengetahui tingkat keberhasilan penetasan telur. Telur harus dipantau secara berkala untuk memastikan telur berhasil menetas. Kelima, telur yang berhasil menetas harus dipindahkan ke dalam media yang tepat untuk pertumbuhan. Telur yang berhasil menetas harus dipindahkan ke dalam media yang memenuhi syarat untuk pertumbuhan yang sehat. Media yang tepat harus dipilih berdasarkan jenis telur yang ditetaskan. Ini akan memastikan bahwa telur yang berhasil menetas memiliki kesempatan terbaik untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, teknik penetasan telur yang baik dapat memastikan bahwa telur yang ditetaskan berhasil menetas dengan baik. Teknik ini juga akan membantu meningkatkan kualitas telur yang ditetaskan. Oleh karena itu, penting untuk memahami teknik penetasan telur yang baik dan mengikuti prosedur yang tepat untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Rangkuman 1Penjelasan Lengkap bagaimanakah teknik penetasan telur yang baik– Penjagaan telur yang tepat harus diambil untuk memastikan telur yang ditetaskan berada dalam kondisi yang sehat. – Telur harus ditempatkan dalam wadah yang memiliki permenan yang disesuaikan dengan jenis telur. – Air yang digunakan untuk proses penetasan harus bersih dan bebas dari kotoran. – Telur harus diperiksa dan dipantau secara berkala untuk memastikan telur berhasil menetas. – Telur yang berhasil menetas harus dipindahkan ke dalam media yang tepat untuk pertumbuhan. – Media yang tepat harus dipilih berdasarkan jenis telur yang ditetaskan. Penjelasan Lengkap bagaimanakah teknik penetasan telur yang baik – Penjagaan telur yang tepat harus diambil untuk memastikan telur yang ditetaskan berada dalam kondisi yang sehat. Teknik penetasan telur merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menghasilkan hewan muda yang sehat. Ini bisa dilakukan baik secara alami maupun buatan. Teknik ini banyak digunakan dalam kebun binatang, peternakan, dan hatcheries. Teknik penetasan telur yang baik bergantung pada penjagaan telur yang tepat yang diambil untuk memastikan telur yang ditetaskan berada dalam kondisi yang sehat. Ketika telur masuk ke hatchery, telur akan diklasifikasikan berdasarkan ukuran, berat, dan warna. Telur yang dipilih untuk ditetaskan harus memenuhi syarat tertentu. Telur yang terlalu besar atau terlalu kecil harus dibuang. Telur yang memiliki cacat luar atau retak harus juga dibuang. Setelah telur dipilih, mereka akan disortir dan dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan bakteri dan kotoran. Selanjutnya, telur akan ditempatkan dalam kotak atau bak yang disediakan oleh hatchery. Telur akan ditempatkan dalam kotak dengan bantalan yang lembut agar tidak bergeser dan terbentur. Setelah itu, kotak akan ditutup dengan kain untuk mencegah kontaminasi. Kotak juga dilengkapi dengan lampu atau sistem penghangat untuk memastikan telur tetap hangat. Kemudian, telur akan disimpan di ruang yang berventilasi baik selama periode inkubasi. Suhu dan kelembaban ruangan harus diatur dengan benar sesuai dengan jenis hewan yang diinkubasi. Suhu ruangan harus dipertahankan pada titik yang optimal untuk mencegah kerusakan telur. Selama inkubasi, telur harus dibalik secara berkala agar telur tetap berada dalam posisi yang tepat. Penggantian posisi telur ini juga penting untuk mengatur aliran oksigen ke telur yang ditetaskan. Telur harus diperiksa secara berkala untuk memastikan bahwa telur tidak rusak. Telur yang rusak harus segera dibuang. Setelah periode inkubasi, telur akan dikeluarkan dari kotak dan ditempatkan dalam bak yang berisi air bersih. Jika air telah berubah warna, air harus diganti. Setelah itu, telur akan diangkat dan ditempatkan dalam kotak untuk mengeringkan. Kesimpulannya, teknik penetasan telur yang baik sangat bergantung pada penjagaan telur yang tepat. Telur harus dicuci dengan air bersih sebelum ditetaskan. Telur juga harus disimpan dalam ruangan yang berventilasi baik dengan suhu dan kelembaban yang tepat. Telur harus dibalik secara berkala untuk memastikan aliran oksigen yang baik. Dan terakhir, telur harus segera dibuang jika ada kerusakan. Dengan melakukan hal-hal ini, telur yang ditetaskan akan tetap sehat. – Telur harus ditempatkan dalam wadah yang memiliki permenan yang disesuaikan dengan jenis telur. Teknik penetasan telur merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil produksi telur. Teknik ini diterapkan untuk mengawasi jenis telur yang akan dihasilkan, sehingga menghasilkan telur yang berkualitas. Untuk meningkatkan hasil penetasan telur, telur harus ditempatkan dalam wadah yang memiliki permenan yang disesuaikan dengan jenis telur. Penyimpanan telur dalam wadah dengan permenan yang tepat akan membantu mencegah terinfeksinya telur oleh bakteri dan virus. Permenan juga membantu menjaga suhu telur yang diperlukan untuk penetasan. Kondisi suhu yang tepat akan membantu mencegah terjadinya kerusakan pada telur. Kebanyakan telur berukuran kecil, seperti telur burung, dapat ditempatkan dalam wadah plastik atau kertas berpori yang dapat menyerap kelembaban. Kondisi yang kering dan suhu yang konstan dapat membantu mencegah telur dari terinfeksi oleh bakteri dan virus. Pada telur yang berukuran besar, seperti telur burung hutan, wadah plastik lebih disukai karena memiliki kapasitas yang lebih besar. Selain itu, penting untuk mengetahui jenis telur yang akan ditetaskan dan memilih wadah yang sesuai dengan jenis telur tersebut. Contohnya, telur burung hutan membutuhkan kondisi suhu yang lebih tinggi daripada telur burung domestik. Oleh karena itu, wadah untuk telur burung hutan harus dapat menjaga suhu yang lebih tinggi. Penyimpanan telur dalam wadah yang tepat membantu meningkatkan kualitas telur dan hasil penetasan. Waktu penyimpanan telur harus juga diperhatikan. Telur yang disimpan terlalu lama dapat menyebabkan telur menjadi kurang berkualitas. Telur harus disimpan dalam wadah dengan permenan yang sesuai dengan jenis telur dan harus diganti secara berkala. Dalam menjalankan teknik penetasan telur yang baik, penting untuk melakukan pengawasan yang tepat. Pengawasan yang tepat termasuk mengontrol suhu dan kelembaban, mengetahui jenis telur yang akan ditetaskan, serta memilih wadah yang tepat. Dengan melakukan semua hal ini, penetasan telur dapat berjalan dengan baik dan hasil yang diperoleh akan lebih baik. – Air yang digunakan untuk proses penetasan harus bersih dan bebas dari kotoran. Teknik penetasan telur adalah proses yang dilakukan untuk mengubah telur menjadi hewan yang hidup. Teknik ini merupakan bagian dari proses reproduksi hewan yang telah berkembang selama jutaan tahun. Teknik penetasan telur yang baik dapat membantu meningkatkan kualitas produksi telur dan juga mengurangi risiko penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan pada telur atau hewan yang telah ditetaskan. Untuk mencapai hasil yang baik dalam penetasan telur, ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan. Salah satu faktor terpenting adalah air yang digunakan untuk proses penetasan harus bersih dan bebas dari kotoran. Kualitas air yang digunakan sangat penting karena dapat mempengaruhi hasil akhir penetasan telur. Air yang kotor akan berdampak buruk pada proses penetasan dan dapat menyebabkan telur yang tidak dapat bertahan atau hewan yang tidak sehat yang dihasilkan. Untuk mendapatkan hasil yang baik, air yang digunakan untuk penetasan harus bersih dan bebas dari kotoran. Air yang bersih akan membantu mencegah infeksi pada telur dan juga mengurangi risiko kontaminasi. Selain itu, air yang bersih juga membantu telur untuk tetap dalam kondisi baik selama proses penetasan. Air yang dipilih untuk penetasan harus memenuhi persyaratan tertentu yang ditentukan oleh pemerintah setempat. Selain itu, sebelum telur disimpan untuk penetasan, penting untuk memastikan bahwa telur sudah matang. Telur yang tidak matang tidak akan menetas dengan benar dan akan menyebabkan hasil yang tidak diinginkan. Telur harus dicuci dengan air bersih sebelum disimpan, untuk memastikan bahwa telur tidak kontaminasi dengan bakteri atau kotoran. Setelah telur siap untuk penetasan, penting untuk menjaga kondisi air yang digunakan untuk proses penetasan. Air yang digunakan harus selalu bersih dan dikontrol secara konsisten untuk memastikan bahwa kondisi air sesuai dengan yang diperlukan untuk proses penetasan. Air yang dipilih untuk penetasan harus memenuhi persyaratan tertentu yang ditentukan oleh pemerintah setempat. Ketika menetaskan telur, penting untuk memastikan bahwa telur disimpan dalam lingkungan yang konstan selama proses penetasan. Lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan menghambat proses penetasan. Telur harus disimpan dalam suhu konstan dan juga dalam kondisi yang bersih. Untuk memastikan bahwa telur dapat menetas dengan benar, penting untuk memastikan bahwa telur disimpan dalam lingkungan yang konstan dan juga dalam lingkungan yang bersih. Lingkungan yang kurang bersih dapat menyebabkan infeksi pada telur dan dapat menyebabkan telur yang tidak dapat menetas. Air yang bersih juga penting untuk menjaga kualitas telur dan untuk memastikan bahwa telur dapat menetas dengan benar. Dengan mengikuti petunjuk di atas, maka teknik penetasan telur yang baik akan dapat diperoleh. Air yang bersih merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan karena dapat mempengaruhi hasil akhir penetasan telur. Dengan menjaga kualitas air yang digunakan untuk proses penetasan, maka telur dapat menetas dengan benar dan hasil akhir penetasan dapat dipertahankan. – Telur harus diperiksa dan dipantau secara berkala untuk memastikan telur berhasil menetas. Teknik penetasan telur merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menanamkan telur dan mendapatkan tingkat keberhasilan yang tinggi. Teknik ini telah digunakan selama bertahun-tahun untuk menetaskan telur binatang, tumbuhan, dan banyak jenis spesies lainnya. Proses penetasan telur ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain menggunakan alat khusus, menggunakan alat untuk pemeliharaan, dan menggunakan cara alami. Telur yang akan ditetaskan harus dikumpulkan dan dipastikan telah dibersihkan dengan baik. Pembersihan telur harus dilakukan dengan cara yang tepat. Telur yang mengandung patogen atau bakteri berbahaya harus dihilangkan sebelum telur disimpan. Telur yang tidak bersih dapat menyebabkan kegagalan dalam penetasan. Setelah pembersihan telur, telur harus disimpan dalam media yang cocok. Media yang baik akan membantu menjaga agar telur tetap bersih dan tidak terinfeksi oleh patogen. Setelah telur disimpan, telur harus diperiksa dan dipantau secara berkala untuk memastikan telur berhasil menetas. Proses penetasan telur dapat menyebabkan kerusakan pada telur jika telur disimpan dalam suhu yang tinggi atau kondisi yang tidak sesuai. Untuk memastikan telur berhasil menetas, telur harus dipantau secara berkala untuk menentukan tingkat kesuksesan penetasan. Teknik penetasan telur yang baik akan memastikan bahwa telur berhasil menetas dengan baik. Teknik ini juga dapat membantu menghindari kerusakan telur yang mungkin terjadi akibat pengelolaan yang buruk. Untuk meningkatkan tingkat kesuksesan penetasan, telur harus disimpan dalam kondisi yang benar-benar steril dan telur harus dipantau secara berkala. Dengan mengikuti teknik penetasan telur yang baik, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan meningkatkan tingkat keberhasilan penetasan. – Telur yang berhasil menetas harus dipindahkan ke dalam media yang tepat untuk pertumbuhan. Teknik penetasan telur adalah suatu cara untuk membantu telur menetas menjadi embrio dan kemudian menjadi hewan dewasa. Teknik ini merupakan bagian penting dari berbagai proses reproduksi yang berbeda, masing-masing memiliki beberapa cara yang berbeda untuk memastikan telur berhasil menetas. Untuk memulai proses penetasan telur yang tepat, pertama-tama Anda perlu memilih telur yang baik. Telur yang baik berarti telur yang memiliki kulit yang utuh, bebas dari retakan atau cacat lainnya. Telur yang sudah retak atau rusak tidak akan menetas dengan baik. Telur yang dipilih harus juga dalam kondisi beku selama kurang lebih lima hari agar tidak merusak kualitas setelah ditetaskan. Kemudian, Anda harus menemukan suhu dan kelembaban yang tepat. Suhu dan kelembaban yang tepat penting untuk menetas telur dengan sukses. Suhu dan kelembaban yang ideal untuk setiap jenis telur mungkin berbeda-beda. Beberapa jenis telur hanya akan berhasil menetas jika suhu dan kelembabannya kurang dari 80%. Selain itu, Anda juga harus memberikan makanan yang tepat untuk telur. Makanan untuk telur dapat berupa makanan yang disiapkan khusus untuk telur, atau makanan alami yang ditemukan di alam. Jika menggunakan makanan alami, pastikan bahwa makanan tersebut tidak sudah tercemar atau rusak. Setelah telur berhasil menetas, Anda harus segera memindahkannya ke dalam media yang tepat untuk pertumbuhan. Media yang tepat berarti media yang memiliki kondisi yang sesuai dengan kebutuhan telur. Contohnya, jika telur yang ditetaskan adalah telur ikan, media yang tepat untuk pertumbuhan adalah air tawar. Media ini harus memiliki kualitas yang baik dan dalam kondisi bersih. Jika airnya terlalu asin atau tercemar, telurnya tidak akan berhasil menetas. Selain itu, media juga harus memiliki suhu yang sesuai dengan jenis telur yang ditetaskan. Telur ikan biasanya akan menetas lebih baik dalam suhu yang lebih tinggi, sementara telur reptil biasanya akan menetas lebih baik pada suhu yang lebih rendah. Jika suhu media yang dipilih tidak sesuai dengan jenis telur yang ditetaskan, telurnya tidak akan berhasil menetas. Jadi, teknik penetasan telur yang baik adalah memilih telur yang benar, menemukan suhu dan kelembaban yang tepat, dan memberikan makanan yang tepat. Setelah telur berhasil menetas, Anda harus segera memindahkannya ke dalam media yang tepat untuk pertumbuhan. Media yang dipilih harus memiliki kualitas yang baik, tidak tercemar, dan memiliki suhu yang sesuai dengan jenis telur yang ditetaskan. Dengan melakukan ini, Anda dapat memastikan bahwa telur yang ditetaskan berhasil menetas dengan sukses dan menjadi hewan dewasa. – Media yang tepat harus dipilih berdasarkan jenis telur yang ditetaskan. Teknik penetasan telur yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa telur yang ditetaskan tumbuh menjadi individu yang sehat dan kuat. Ini membutuhkan keterampilan, peralatan, dan bahan yang tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Media yang tepat harus dipilih berdasarkan jenis telur yang ditetaskan. Pertama-tama, penting untuk mengetahui jenis telur yang ditetaskan. Setiap jenis telur memiliki kebutuhan media yang berbeda. Untuk telur unggas, media tepat adalah yang mengandung banyak nutrisi yang dapat membantu pemeliharaan telur yang ditetaskan. Media yang paling banyak digunakan adalah media bebas bakteri, seperti kulit lumpur. Ini mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh telur untuk tumbuh dengan baik. Selain itu, penting untuk mengetahui jenis telur yang ditetaskan. Beberapa telur membutuhkan suhu yang lebih tinggi daripada yang lain untuk menetas dengan baik. Beberapa telur juga membutuhkan suhu yang lebih rendah daripada yang lain. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis telur dan suhu yang diperlukan sebelum memilih media. Ketika memilih media untuk penetasan telur, penting untuk memastikan bahwa media tersebut kering, bersih dan bebas dari bakteri. Jika media berisi bakteri, telur yang ditetaskan dapat menjadi tidak sehat. Media juga harus ringan dan tidak mengandung bahan kimia beracun. Media yang tepat harus memastikan bahwa telur cukup hangat untuk menetas. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa media yang dipilih memiliki kelembaban yang tepat. Kelembaban yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa menyebabkan telur tidak menetas dengan baik. Oleh karena itu, media yang dipilih harus memiliki kelembaban yang tepat untuk penetasan telur yang sukses. Selain itu, media yang dipilih harus mudah dibersihkan. Ini penting untuk memastikan bahwa media bersih dan bebas dari bakteri setelah setiap penggunaan. Jika media tidak mudah dibersihkan, telur yang ditetaskan dapat terpapar bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Untuk mencapai hasil yang diinginkan, penting untuk memastikan bahwa media yang dipilih sesuai dengan jenis telur yang ditetaskan. Jenis media yang dipilih harus memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan untuk penetasan telur yang sukses. Dengan memilih media yang tepat, Anda akan memastikan bahwa telur yang ditetaskan tumbuh dengan baik dan menjadi individu yang sehat dan kuat. Mesin tetas telur semi otomatis. Foto IstimewaMesin tetas atau inkubator merupakan alat yang sangat berperan dalam usaha peternakan dan pembibitan unggas, baik unggas produksi maupun unggas hobi, dimana dengan berbagai keunggulannya dibanding penetasan secara alami menjadikan mesin tetas kian banyak mesin tetas pun terus mengalami perkembangan pesat, walau asalnya dibuat secara sederhana, baik bahan maupun sistem kerjanya, dimana mesin tetas semula hanya berupa mesin manual, kemudian berkembang menjadi semi otomatis hingga full otomatis yang mampu membantu mempercepat perkembangbiakan unggas lebih efektif dan efisien. Adapun manfaatnya sebagai berikut• Meningkatkan prosentase tetas, yaitu meningkatkan jumlah telur yang menetas hingga dapat mencapai 80-90% sedang pada penetasan alami dengan induk unggas hanya 50 -60%. Hal ini bisa tercapai karena gangguan dari induk dan hewan lain dapat dihindari, disamping pemakaiannya mampu mengatur suhu dan kelembapan sesuai kebutuhan telur tetas.• Meningkatkan produksi telur, dimana induk unggas tidak perlu kehilangan waktu selama 21 hari untuk mengerami telurnya dan bisa langsung melanjutkan produksi telur setelah kondisi fisiknya pulih. Dengan penggunaan mesin tetas, telur dapat langsung ditetaskan tanpa harus dierami induk.• Tidak terkendala kemampuan dan karakter induk, dimana pada penetasan alami, seringkali dijumpai induk unggas tidak mampu mengerami seluruh telur yang dihasilkannya, terutama pada ayam yang berproduksi tinggi. Juga anak ayam yang baru menetas secara alami sering mati akibat terinjak induknya. Pemakaian mesin tetas juga diperlukan pada unggas yang dikawinkan secara inseminasi buatan pada usaha pembibitan/breeder ayam broiler dan Mesin Tetas• Persiapan telur, pastikan telur yang akan ditetaskan masuk kategori telur fertil yang dibuahi pejantan, baik melalui perkawinan alami maupun kawin suntik IB. Pilih telur yang berukuran standar untuk telur ayam ras 55-65 gram, ayam kampung 35-45 gram, itik 60-74 gram dan puyuh 9-11 gram. Kemudian pilih telur yang cangkangnya bertekstur halus dan licin, tidak retak dan tidak berlubang, hindari telur yang cangkangnya terlalu tebal warnanya gelap, yang cangkangnya tipis warna terang. Telur berumur tidak lebih dari tujuh hari sejak dikeluarkan dari tubuh ayam. Telur sebelum ditetaskan disimpan di tempat sejuk suhu 16-17° C karena bila disimpan pada suhu 31-32° C embrio akan berkembang dan setelah dimasukkan ke mesin tetas embrio akan mati. Telur cukup dibersihkan dengan lap kering karena bila dicuci dikhawatirkan zat antibakteri pada cangkang rusak/hilang dan untuk telur yang kotor atau tidak bagus segara lakukan afkir.• Persiapan mesin tetas, antara lain letakkan mesin tetas di lantai datar, tidak sering dilewati orang, terhindar dari sorotan cahaya matahari langsung, terhindar dari tetesan air hujan, jauh dari sumber suara yang menghasilkan getaran dan pastikan semua displai menyala. Masukkan air ke dalam nampan, lalu masukkan ke bagian terbawah rak telur. Biarkan mesin tetas menyala selama 3 jam, lalu buka pintu mesin tetas selama 15 menit dan telur tetas siap dimasukkan.• Proses penetasan, dimana lama proses penetasan dengan mesin tetas sama waktu dibutuhkan dengan lama induk unggas mengerami telurnya, lihat tabelPeriode Pengeraman Telur Jenis Unggas Lama Pengeraman Hari Ayam 21 Itik 28 Puyuh 16 Entok Itik Manila 35 Angsa 40 Burung 18 Sumber Sukses Menetaskan Telur Unggas Hingga 90% oleh Supri 2019.Untuk tahapan pengoperasiaan penetasan telur, sebagai berikut• Memasukkan telur ke dalam mesin tetas, dimana langkah pertama ialah memasukkan telur yang terseleksi ke dalam rak dengan posisi tidur atau berdiri. Bila diposisikan berdiri pastikan bagian yang tumpul berongga udara berada di bagian atas.• Peneropongan telur candling, yang dilakukan di ruang gelap sebanyak tiga kali selama proses penetasan telur ayam dan itik, yaitu pada hari ke-3, ke-7 dan ke-14. Peneropongan pada hari ke-3 bertujuan untuk menyeleksi telur yang infertil tidak dibuahi pejantan dengan menggunakan alat candler. Bila telur saat peneropongan terlihat terang/jernih dan tidak ada gumpalan hitam, berarti telur termasuk infertil dan segera diafkir untuk dimanfaatkan sebagai telur konsumsi. Bila telur terlihat ada gumpalan darah berbentuk cincin berarti telur termasuk fertil tetapi embrionya telah mati dan segera afkir. Peneropongan pada hari ke-7 bertujuan untuk seleksi embrio. Pada telur dengan embrio yang hidup dan berkembang, memperlihatkan adanya saluran syaraf darah dan denyut jantung, sedangkan telur dengan embrio yang mati menampakkan tidak terbentuknya saluran syaraf darah dan hanya terihat bercak darah tidak beraturan. Peneropongan hari ke-14 bertujuan juga mencari telur berembrio mati yang ditandai adanya bercak putih di sekitar ruang udara dan tidak dapat menjadi telur konsumsi lagi karena embrio sudah terbentuk dan membusuk, namun masih bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan.• Pemutaran rak telur turning, dilakukan mulai hari ke-4 setelah telur masuk ke mesin pengeraman setter dan tidak ada standar harus diputar berapa kali perhari, namun untuk telur ayam dan itik umumnya diputar 1,5 jam sekali, sedang untuk telur puyuh dan telur burung tiap 1 jam sekali. Menjelang telur menetas pemutaran rak telur dihentikan, pada telur ayam dihentikan pada hari ke-18, pada telur itik dihentikan pada hari ke-26, telur puyuh petelur pada hari ke-21, telur puyuh pedaging pada hari ke-15 dan telur merpati pada hari ke-16. Selanjutnya telur dipindahkan ke mesin/kotak penetasan hatcher.• Pengaturan sirkulasi udara ventilasi, saat pertama kali telur dimasukkan ke dalam mesin tetas, lubang udara di bagian atas mesin tidak dibuka agar kelembapan dalam ruangan mesin tetas tidak menurun karena dapat mengakibatkan telur mengering kehilangan kelembapan sebelum waktunya. Penutup lubang udara boleh dibuka pada hari ke-3 setelah telur masuk mesin tetas.• Penambahan air pada nampan, dimana selama proses penetasan berlangsung air dalam nampan jangan sampai habis, oleh karena itu perhatian/kontrol terhadap air dalam nampan perlu dilakukan berkala. Sebagai patokan, nampan wajib terisi air minimal 3/4 dari ketinggian nampan 75% dari kapasitas nampan. Hindari terjadinya tumpahan air saat penambahan air karena dapat menyebabkan tingkat kelembapan berlebih.• Pemeliharaan setelah menetas, yaitu setelah menetas unggas dibiarkan dalam hatcher sampai seluruh bulunya kering, kemudian segera dikeluarkan agar tidak mengalami dehidrasi. Pindahkan ke dalam kandang brooding yang dilengkapi lampu/bohlam penghangat dan semua dinding tertutup kecuali bagian atas dilengkapi kawat untuk ventilasi. ***Ditulis olehIr Sjamsirul AlamPraktisi perunggasan, alumni Fapet Unpad

bagaimanakah teknik penetasan telur yang baik